1. Prefix
yaitu notasi yang terbentuk atas operator dengan operand, dimana operator berada didepan operand.
Contoh : A + B * C (Infix)
maka notasi prefixnya adalah +A*BC
Pemecahannya :
A + B * C
diketahaui ada 3 operand yaitu : A, B, C, dan 2 operator yaitu : +, *. Proses dimulai dengan melihat dari hirarkhi operator. Contoh diatas operator yang tertinggi adalah * kemudian +.
Tanda * diapit oleh dua operand yaitu B dan C yaitu B * C , prefixnya dengan menggabungkan operand dan memindahkan operator kedepan dari operand, sehingga fungsi B * C, notasi prefixnya menjadi *BC. Sehingga hasil sementara dari notasi prefix adalah
A + *BC
selanjutnya mencari prefix untuk operator yang berikutnya, yaitu +, cara yang dilakukan sama seperti di atas, operator +, diapit oleh 2 operand, yaitu A dan *BC, gabungkan operand, sehingga menjadi A*BC, lalu pindahkan operator kedepan operand, sehingga hasil akhir menjadi
+ A * B C
Contoh yang lain:
1. A + B – C * D
2 3 1 —–> hirarkhi level
A + B – *CD —–> 1
+AB – *CD —–> 2
– +AB *CD —–> 3
2. A * B ^ C – D
2 1 3 —–> hirarkhi
A * ^BC – D —–> 1
*A^BC - D —–> 2
-*A^BCD —–> 3
3. A + ( B – C ) * D
3 1 2 —–> hirarkhi
A + -BC * D —–> 1 (karena diapit tanda paranthesis atau kurung buka/tutup,( ) )
A + *-BCD —–> 2
+ A *-BCD —–> 3
2. Infix
yaitu notasi yang terbentuk atas operator dengan operand, dimana operator berada diantara operand. Notasi ini hanya dikenal oleh manusia dan selalu digunakan dalam perhitungan aritmatika.
Contoh : A + B * C
( A + B ) * C
A – ( B + C ) * D ^ E
3. Postfix
yaitu notasi yang terbentuk atas operator dengan operand, dimana operator berada dibelakang operand. Notasi ini hanya dikenal oleh processor dan dipahami dalam ALU.
Contoh : A + B * C (Infix)
maka notasi postfixnya adalah ABC*+
Pemecahannya :
A + B * C
diketahaui ada 3 operand yaitu : A, B, C, dan 2 operator yaitu : +, *. Proses dimulai dengan melihat dari hirarkhi operator. Contoh diatas operator yang tertinggi adalah * kemudian +.
Tanda * diapit oleh dua operand yaitu B dan C yaitu B * C , postfixnya dengan menggabungkan operand B dan C menjadi BC lalu memindahkan operator ke belakang operand C, sehingga fungsi B * C, notasi postfixnya menjadi BC*. Sehingga hasil sementara dari notasi postfix adalah
A + BC*
selanjutnya mencari postfix untuk operator yang berikutnya, yaitu +, cara yang dilakukan sama seperti di atas, operator +, diapit oleh 2 operand, yaitu A dan BC*, gabungkan operand tersebut, sehingga menjadi ABC*, lalu pindahkan operator + ke belakang operand ABC*, sehingga hasil akhir menjadi
ABC*+
Contoh yang lain:
1. A + B – C * D
2 3 1 —–> hirarkhi level
A + B – CD* —–> 1
AB+ – *CD —–> 2
AB+*CD- —–> 3
2. A * B ^ C – D
2 1 3 —–> hirarkhi
A * BC^ – D —–> 1
ABC^* - D —–> 2
ABC^*D- —–> 3
3. A + ( B – C ) * D
3 1 2 —–> hirarkhi
A + BC- * D —–> 1 (karena diapit tanda paranthesis atau kurung buka/tutup,( ) )
A + BC-D* —–> 2
A BC-D*+ —–> 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar